KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah
rampung.
Makalah
ini berjudul“Kependudukan
& Komposisi/Struktur Penduduk”. Dengan tujuan
penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam
pemahaman dari materi ini.
Selain
itu, penulisan makalah ini tak terlepes pula dengan tugas mata kuliah Studi
Kependudukan.
Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.
Tanjungpinang, Oktober 2014
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................3
- LATAR BELAKANG
MASALAH…………………..….………...3
- RUMUSAN MASALAH……………………………….…..……..4
- TUJUAN PENULISAN…………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………5
- KOMPOSISI/STRUKTUR
PENDUDUK.…………………….….5
- PENGERTIAN KOMPOSISI PENDUDUK.….……….…..5
- MACAM
–MACAM KOMPOSISI PENDUDUK……...….6
- KARAKTERISTIK
PENDUDUK……………………….....6
- MENGHITUNG
JUMLAH PENDUDUK……………….….6
- ELEMEN
ELEMEN KOMPOSISI PENDUDUK…………………7
- MACAM
MACAM ELEMEN KOMPOSISI PENDUDUK..8
- FAKTOR
PENDUKUNG ELEMEN KOMPOSISI PENDUDUK…………………………………………..……9
- FAKTOR
PENGHAMBAT ELEMEN
KOMPOSISI PENDUDUK……………………………..10
- PIRAMIDA
PENDUDUK…………………………………………11
- PENGERTIAN
PIRAMIDA PENDUDUK………………….12
- KLASIFIKASI
PIRAMIDA PENDUDUK………………….13
- FUNGSI
PIRAMIDA PENDUDUK………………………...14
BAB III PENUTUP……………………………………………………….15
- KESIMPULAN…………………………………………….………15
B. SARAN…………………………………………………...………15
C. DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………16
BAB I
- Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia
termasuk salah satu Negara yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Setiap
wilayah memiliki tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda.Di Indonesia
daerah yang jumlah penduduknya paling padat adalah pulau Jawa.Telah banyak
usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk
diIndonesia,dengan cara transmigrasi..Struktur penduduk disuatu wilayah
meliputi jumlah,persebaran dan komposisi penduduk.Struktu penduduk di
suatu wilayah tersebut selalu mengalami
perubahan dari waktu kewaktu dikarenakan proses demografi yaitu
kelahiran,kematian dan migrasi.Oleh karena itu struktur penduduk yang dinamis
atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu kewaktu maka perlu sekali untuk
mengetahui komposisi penduduk disuatu wilayah.Hal ini dikarenakan komposisi
penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan penduduk berdasarkan
pegelompokkan kriteria tertentu.
Melalui komposisi
penduduk akan diperoleh berbagai data mengenai penduduk menurut jenis kelamin
dan pengelompokkan umur.Demikian nantinya akan dapat diketahui kelompok umur
produktif dan tidak produktif.Hal ini akan memudahkan pemerintah disuatu Negara
untuk meramalkan kebijakan apa yang akan diambil ketika melakukan pembangunan.
Oleh karena itu penyusun berusaha
untuk menyusun makalah yang berjudul “Kependudukan
dan Komposisi/Struktur Penduduk”
Rumusan
Masalah
Makalah ini terfokuskan pada masalah yang akan
dibahas penulis yaitu :
·
Apakah
pengertian komposisi/struktur penduduk?
·
Bagaimana
klasifikasi komposisi/struktur penduduk?
·
Bagaimana
karakteristik penduduk?
·
Bagaimana
menghitung jumlah penduduk?
·
Apa
saja elemen komposisi/struktur penduduk?
·
Apa
saja faktor pendukung dan penghambat elemen komposisi penduduk?
·
Apa
pengertian piramida peduduk?
·
Apa
saja jenis-jenis piramida?
·
Apa
fungsi piramida penduduk?
- Tujuan Penulisan
·
Untuk
mengetahui pengertian komposisi/struktur penduduk
·
Untuk
mengetahui klasifikasi
komposisi/struktur penduduk
·
Untuk
mengetahui karakteristik
penduduk
·
Untuk
mengetahui menghitung
jumlah penduduk
·
Untuk
mengetahui elemen
komposisi/struktur penduduk
·
Untuk
mengetahui faktor
pendukung dan penghambat elemen komposisi penduduk
·
Untuk
mengetahui pengertian
piramida peduduk
·
Untuk
mengetahui jenis-jenis
piramida
·
Untuk
mengetahui fungsi
piramida penduduk
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KOMPOSISI /STRUKTUR PENDUDUK
1.
Pengertian Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk
adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu.Misalnya,secara
geografis,biologis,sosial dan atau ekonomi.
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut
umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk
menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
2.
Macam-macam
Komposisi Penduduk
1. Berdasarkan
aspek biologis
Misalnya
: penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi
penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Umur penduduk
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
– Umur 0 – 14
tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
– Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa/usia kerja/usia produktif.
– Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia
tak produktif/usia jompo
2. Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan
tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan
yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP,
SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan
besarnya tingkat pendidikan penduduk.
3. Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan
jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut
antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani,
pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya
: penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam
komposisi ini adalah tempat
tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri
khas negara agraris seperti
Indonesia adalah sebagian besar penduduk
tinggal di desa.
3.K arakteristik
Penduduk
1.Rasio jenis kelamin(sex ratio)
Sex ratio
adalah perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan dalam suatu wilayah
tertentu.Besar kecilnya rasio jenis kelmin di suatu wilayahdi pengaruhi
beberapa factor yaitu rasio jenis kelamin pada kelahiran,tingkat kematian
antara penduduk laki-laki dan perempuan,dan tingkat migrasi antara penduduk
laki-laki dengan perempuan.
2.Rasio ketergantungan(dependency ratio)
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65
tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun).
Rasio ketergantungan (dependency
ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan
salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency
ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Rasio
ketergantungan dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan:
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65 tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun
3.Tingkat pertumbuhan penduduk
Tingkat
pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk disuatu
daerah atau Negara mengingat usia
tersebut adalah usia sekolah dasar.Melalui komposisi penduduk dapat diketahui
mengenai angka beban ketergantungan,rasio jenis kelamin,dan angka harapan
hidup.
4 .Menghitung Jumlah Penduduk
Untuk mengetahui jumlah penduduk
suatu daerah,provinsi,atau Negara, dapat dilakukan berbagai cara,seperti sensus
penduduk,registrasi/pencatatan dan survey.
1.Sensus
Penduduk
Sensus berasal dari bahasa Latin
“censere” yang berarti penaksiran harta benda seseorang warga Negara dan
pencatatan nama warga Negara.Sensus diartikan sebagai perhitungan jumlah
penduduk suatu Negara dengan cara mengumpulkan,menghitung,dan menyusun data
penduduk baik penduduk asli maupun pendatang,pada waktu tertentu dan diwilayah
tertentu.sensus dapat dibedakan atas dua macam yaitu,sensus de facto
dan de
jure.
a.Sensus De Facto
Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk
yang dilakukan terhadap setiap orang yang berada dalam wilayah sensus ketika
sensus diadakan.
b.Sensus De Jure
Sensus de jure adalah penghitungan/pencacahan yang hanya dilakukan pada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus
2.Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan
keterangan mengenai kelahiran,kematian,dan kejadian penting yang dialami
seseorang,misalnya perkawinan,perceaian,adopsi anak dan perpindahan
penduduk.Kumpulan catatan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
penduduk.
3.Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil daerah
sampel.Pencacahan penduduk dengan metode survei tidak dilakukan diseluruh
wilayah Negara,melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap
mewakili.
B.ELEMEN-ELEMEN
KOMPOSISI PENDUDUK
1.KELAHIRAN(NATALITAS)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah jumlah penduduk.
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah jumlah penduduk.
Faktor-faktor Pendukung/Pronatalitas
1.Nikah usia muda.
1.Nikah usia muda.
Apabila seorang perempuan nikah
usia muda maka masa reproduksi perempuan tersebut menjadi lebih
lama.Artinya,kesempatan bagi perempuan itu untuk mempunyai anak akan lebih
besar dibandingkan perempuan yang nikah pada usia dewasa.
2.Tingkat kesehatan.
2.Tingkat kesehatan.
Banyaknya bayi yang meninggal
menyebabkan orag tua cendrung memilih mempunyai banyak anak. Hal ini bertujuan
apabila ada satu anak yang meninggal masih ada anak yang lain.
3.Tanggapan banyak anak banyak rezeki.
3.Tanggapan banyak anak banyak rezeki.
Pada kehidupan masyarakat agraris
kuno,semboyan banyak anak banyak rezeki memang beralasan kuat.Karena masyarakat
agraris kuno,bekerja dengan lebih banyak mengandalkan tenaga manusia dan hewan.
Faktor-faktor Penghambat/Antinatalitas
1.Pembatasan usia menikah
1.Pembatasan usia menikah
DiIndonesia,batas usia menikah bagi
perempuan minimal 16 tahun sedangkan bagi laki-laki minimal 19.
2.Program keluarga berencana(kb)
Pemerintah membatasi jumlah kelahiran dengan
memasyarakatkan program keluarga berencana dan menyediakan berbagai peralatan
kontrasepsi.
3.Pembatasan tunjangan anak.
Pada pegawai negri dan karyawan perusahaan
tertentu,diberlakukan pembatasan tunjangan anak. Pembatasan tunjangan ini akan
mendorong para pegawai untuk memiliki jumlah anak sesuai syarat untuk
mendapatka tunjangan.
4.Anak merupakan beban.
Pada kehidupan masyarakat modern,muncul
anggapan sebagian orang tua bahwa anak merupakan beban bagi orang tua.Orang tua
harus menyiapkan berbagai fasilitas seperti kesehatan,social.pendidikan bagi
anak-anak.
2.KEMATIAN(MORTALITAS)
Kematian merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat mengurangi jumlah penduduk.
Kematian merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat mengurangi jumlah penduduk.
.
Faktor-faktor
Promortalitas
1.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
2.Kurangnya fasilitas yang memadai.
3.Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
4.Terjadi bencana alam.
5.Terjadi peperangan.
1.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
2.Kurangnya fasilitas yang memadai.
3.Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
4.Terjadi bencana alam.
5.Terjadi peperangan.
Faktor-faktor Antimortalitas
1.Fasilitas kesehatan yang memadai.
2.Lingkungan yang bersih dan teratur.
1.Fasilitas kesehatan yang memadai.
2.Lingkungan yang bersih dan teratur.
3.Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
4.Tingkat kesehatan yang tinggi
4.Tingkat kesehatan yang tinggi
C.PIRAMIDA
PENDUDUK
1.Pengertian Piramida penduduk
Piramida penduduk
adalah Penyajian data komposisi penduduk
dapat disajikan dengan grafik yang berbentuk piramida. Penduduk laki-laki
biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan.
2 .Klasifikasi Piramida Penduduk
1. Piramida ekspansif, disebut juga piramida penduduk
muda
Ciri-ciri:
- Angka kelahiran sangat tinggi
- Kelompok terbesar adalah penduduk usia muda
Contoh : negara berkembang
Indonesia, Kenya, India
2. Piramida stasioner, disebut juga piramida penduduk
dewasa
Ciri-ciri
- Angka kelahiran dan kematian relatif seimbang
- Jumlah penduduk usia tua dan muda seimbang
3. Piramida konstruktif, disebut juga piramida penduduk
tua
Ciri-ciri
- Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan kematian
- Jumlah penduduk usia tua lebih banyak
Contoh negara: negara maju
Jepang, Jerman, Swedia
Dengan membuat piramida penduduk
maka dapat diketahui informasi tentang jumlah penduduk produktif dan non
produktif, jumlah usia angkatan kerja dan perbandingan laki-laki dengan
perempuan.
3.Fungsi Piramida Penduduk adalah
a. Untuk menggambarkan keadaan umum
penduduk suatu Negara
b. Mengetahui perbandingan jumlah
penduduk laki dan perempuan
c. Meramalakan keadaan penduduk di masa
yang akan dating
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Komposisi
penduduk menggambarkan pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu.Ada
bermacam-macam komposisi penduduk di lihat dari berbagai aspek antara
lain:aspek biologis,aspek social,ekonomi,aspek georafis.Pengelompokkan penduduk
atau komposisi penduduk dapat di gunakan untuk dasar pengambilan kebijakan dan
pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kepandudukan.
.
- Saran
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan
penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan
masukan yang dapat membangun penulisan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
weissgreen.wordpress.com/2012/01/17/komposisi-penduduk/ http://www.siswapedia.com/pengertian-komposisi-penduduk-dan-macamnya/#sthash.ypggObPt.dpuf
Dewi,
Nurmala.2009.Geografi 2 : untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: CV. Epsilon Grup.
Wardiyatmoko,K.2006,Geografi.Jakarta:Erlangga
H.R.Bintarto.2000. Geografi SMA. Jakarta:Erlangga


